Monday, September 14, 2009

BUNDA, GAZA LUPA…

Di Bulan Ramadan ini jadwal harianku bersama Gaza memang sedikit berubah. Setiap pagi boleh dikatakan lebih santai dari pada biasanya, dan setiap sorenya biasanya sudah tersusun jadwal berbuka puasa diluar yang sudah dipersiapkan sejak pagi. Jadwalku dengan Gaza memang sedikit aneh jika dibandingkan dengan keluarga-keluarga yang lain dimana berbuka puasanya berkumpul dengan keluarganya dirumah. Sedangkan aku lebih praktis beli diluar dikarenakan Ayahnya Gaza sangat sibuk dengan pekerjaannya dan tidak memungkinkan untuk berbuka puasa bersama keluarganya dirumah.


Seperti beberapa hari yang lalu aku berencana berbuka puasa diluar, aku mengajak Gaza. Aku memang sudah berencana makan disuatu tempat, maka berangkatlah sore itu ke tempat yang dituju yaitu M Mall. Tiba-tiba ditengah jalan Gaza memberikan ide:
“Bunda, kita makan di KFC khan? Gaza ingin makan di KFC, Bunda.” Tanyanya dengan sedikit merajuk.”
“Hayuuuk…” jawabku menghiburnya.

Tibalah kami di M Mall, dan hari sudah mendekati waktu maghrib beberapa menit lagi. Aku langsung bergegas ke tempat makan tujuanku karena takut tidak kebagian tempat duduk. Saat bergegas menuju tempat makan, kami melewati KFC tempat makan pilihan Gaza. Disini aku memang sengaja tetap ke tujuan semula alias sedikit mengalihkan perhatian Gaza. Dan saat itu Gaza tidak protes sedikit pun.

Setelah kurang lebih 50 m jaraknya dari posisi KFC, tiba-tiba Gaza berhenti dengan wajah sangat serius sambil mengingat sesuatu:
“Bunda, Gaza lupa..” katanya sambil mengingat sesuatu dengan seriusnya.
Berarti sesuatu yang sangat penting, soalnya Gaza tidak biasanya berbuat demikian.
“Gaza lupa apa?” tanyaku dengan serius. Aku betul-betul ingin membantunya untuk mengingatkan sesuatu: “Topinya Gaza Ya, khan ada di tas Bunda.”Aku menyebutkan sesuatu untuk membantunya mengingat sesuatu.”Bukunya Gaza juga di tas Bunda.” Lanjutku lagi.
“Bukan, bunda…” jawabnya
“Terus Gaza lupa apa, dong?”
“Bunda, Gaza lupa belum makan KFC.” Katanya dengan wajah yang berbinar karena telah menemukan sesuatu yang hilang.
“Ok siapa takuut…” jawabku dengan kepingkal-pingkal melihat tingkah Gaza.

Gimana tidak tinggal bilang saja kalau makan di KFC (toh belum tentu setiap bulan makan disitu) pakai acara bilang lupa sesuatu segala. Gaza…bikin bunda Gemesssh.



Read more...

WADUH…GAZA BUKA CELENGAN….

Gaza memang sudah dari usia 2 th sudah terbiasa menyisihkan uang untuk membeli sesuatu yang dia inginkan. Bukannya aku pelit sama putraku atau tidak mampu membelikan sekedar mainan murah, tapi aku memang sengaja melatih putraku untuk disiplin dengan uang. Seperti misalkan dia ingin bermain ke timezone aku tidak pernah menjanjikan hal-hal yang membuat dia ketagihan, maka aku selalu bilang:

“Gaza, mau main ke Timezone khan? Gaza harus nabung dulu ya, biar nanti Gaza mainnya bisa lama.”

Jadi bisa diartikan kalau Gaza gak nabung berarti gak ada jatah bermain. Dan untuk hal itu aku sangat konsisten. Aku sih bisa aja menuruti kemauan dia untuk bermain ke timezone setiap saat, tapi dia nanti jadi ketagihan dan kurang peka dengan keadaan keuangan orang tua.

Kebetulan juga Gaza tidak menyukai jajanan warung, biasanya jajanan sudah aku stok setiap bulan dirumah. Atau aku sengaja membelikan roti kesukaannya dari sisa uang belanjaku setiap hari. Ya Alhamdulillah sekarang aku melihat hasil dari pola asuhku, aku sangat bangga.

Seperti beberapa hari yang lalu, Gaza membongkar celengannya karena sudah terlalu berat.
“Bunda, celengan Gaza dibuka ya…”rajuknya kepadaku.
Aku tahu dulu waktu dia memulai menabung dia pernah bilang mau beli mobil-mobilan mini (hot wheel) yang satu set harganya bisa ratusan ribu.
“Memangnya Gaza mau beli apa?” tanyaku
“Gaza mau beli mobilan, main Timezone sama mau makan KFC bunda.” Jawabnya dengan polos.

Aku sangat terharu, sekaligus bangga. Terharu karena aku memang sengaja jarang mengajak Gaza makan di KFC maupun bermain di time zone. Bangga karena aku melihat kebanggaan di mata putraku bahwa dia mampu membeli makanan dan mainan dengan uang hasil tabungannya sendiri.

“Bunda, Gaza hatinya jadi senang, Gaza gak sedih bunda.” Katanya dengan mata yang berbinar. “Bunda Gaza nanti nabung lagi, khan?” tanyanya yang aku balas dengan pelukan.
Gaza…gaza






Read more...