Friday, July 10, 2009

GAZA "EMOSI"...BUNDA

Setiap hari ada saja celoteh lucu Gaza. Seperti tadi pagi. Tidak tahu kenapa Gaza marah-marah. Aku coba dekati untuk mengetahui penyebab kemarahannya.
“Mas Gaza kok marah-marah kenapa? Marah sama Bunda ya?” tanyaku
“Gaza nggak marah sama Bunda.” Jawabnya
Cuma aku masih curiga dan takut kalau-kalau Gaza tidak berani berterus-terang.
“Tapi, Bunda tahu Mas Gaza masih marah. Iya khan?” aku pura-pura menebak perasaannya. “Kenapa sih, Mas? Bunda jadi sedih. Mas Gaza gak mau khan melihat Bunda sedih?” aku pura-pura merajuk.

Mungkin karena perasaan Iba dan takut membuat aku sedih mungkin, akhirnya Gaza berterus terang.
“ Bunda jangan sedih ya, Bunda jangan marah ya, Gaza malas belajar…Gaza mau main aja sama teman-teman.”katanya dengan lembut di telingaku.
“Oo…Gaza marah karena itu…” Gumamku sambil mengangguk-angguk seperti menghadapi masalah serius.” Kalau Cuma karena gak mau belajar kenapa Gaza yang marah? Khan seharusnya Bunda yang marah.” Lanjutku lagi.
“Habis Gaza “Emosi” kenapa Bunda suruh Gaza Belajar. Main aja banyak-banyak Gaza khan anak kecil bukan anak besar, Gaza Emosi.” Jawabnya berapi-api. Mungkin kalau orang Dewasa “protes” kali ya…
Akhirnya aku memberikan pengertian dengan bahasanya dia kenapa dia harus belajar. Yang aku gak habis pikir…darimana Gaza mendapatkan kata “emosi”. Kalau ingat itu aku geli sendiri

Read more...

GAZA OH GAZA...

Gaza putraku kian lucu saja. Gimana nggak, banyak sekali tingkah laku maupun ucapan-ucapannya yang sangat lucu keluar dari mulutnya. Misalkan dengan tiba-tiba dia bilang :
“ Bunda, Gaza punya ide…” sambil menunjuk ke pelipis kepalanya dengan serius seolah-olah dia mendapatkan ide cemerlang. Padahal ide yang keluar dari mulutnya itu suatu permintaan untuk membolos belajar hari itu. Ngeselin tapi lucu.


Apalagi sekarang dia sudah berani jahilin Bundanya sama Ayahnya. Seperti kejadian baru-baru ini. Aku memang biasa menemani Gaza bermain, entah dokter-dokteran ataupun permainan lain Polisi-polisian. Nah ada kejadian lucu saat Gaza bermain dokter-dokteran dan aku yang jadi pasiennya. Sementara ayahnya waktu itu sedang tiduran sambil nonton TV.
Dengan gaya seorang dokter dia memeriksaku sambil menanyakan keadaanku:
‘’ Ibu sakit ya?” tanyanya
“ iya , Pak Dokter…”aktingku berpura-pura sakit.
“Suami ibu mana?” tanyanya lagi. Cuma pertanyaan yang dilontarkan ke aku itu membuat aku kaget dan tertawa karena lucu. Soalnya biasanya Gaza panggil aku Bunda.
“suami saya itu lagi nonton TV Pak Dokter…” jawabku sambil nunjukin ayahnya yang lagi di depan TV.
“Oo…gitu..”gumamnya sambil deketin ayahnya. Tiba-tiba dia bilang sama ayahnya, yang membuat aku jadi tertawa geli adalah cara dia berkata.
“Suami-suami, istrinya sakit suami…” katanya yang dijawab dengan tertawa geli ayahnya. “ Ini resep obat buat istrinya ya suami…belinya diapotik ya” lanjutnya lagi sambil memberikan coretan kertas yang pura-puranya sebagai resep dokter.
“iya, Pak Dokter…” jawab ayahnya dengan tertawa terpingkal-pingkal.

Read more...